Sabtu, 29 Oktober 2016

STRATEGI PEMASARAN BANK SYARIAH



BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi yang relative tinggi dan dunia usaha yang dinamis, menyebabkan perusahaan harus secara terus-menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Oleh karenanya menjadi keharusan perusahaan untuk menjalankan serta membuat strategi-strategi yang tepat agar memenuhi sasaran yang efektif. Disamping itu strategi menentukan keberhasilan perusahaan, sehingga strategi yang telah dibuat harus ditinjau, dipantau dan terus dikembangkan dengan menyesuaikan keadaan dunia usaha.
Strategi yang digunakan oleh perusahaan dapat berbeda-beda yang kesemuanya itu berdasarkan kepada kebijakan perusahaan atau juga disesuaikan dengan Visi dan Misi serta tujuan perusahaan dan kondisi lingkungan yang mempengaruhi perusahaan tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir ini, perubahan zaman mengakibatkan perlunya perubahan dalam strategi pemasaran. Dalam makalah ini kami membahas tentang strategi pemasaran produk, untuk menambah pengetahuan dalam pemasaran.

B.            Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami merumuskan beberapa masalah, diantaranya:
1.      Apa yang dimaksud perencanaan strategis?
2.      Apa pengertian produk?
3.      Bagaimana langkah-langkah pengembangan produk?
4.      Bagaimana strategi pemasaran produk?
5.      Bagaimana strategi pemasaran bank syari’ah?
C.           Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1.       Untuk mengetahui yang dimaksud perencanaan strategis.
2.       Untuk mengetahui pengertian produk.
3.       Untuk mengetahui langkah-langkah pengembangan produk.
4.       Untuk mengetahui strategi pemasaran produk.
5.       Untuk mengetahui strategi pemasaran bank syari’ah.




BAB II
PEMBAHASAN


A.           Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis menurut Philip Kotler adalah proses untuk mengembangkan dan mempertahankan kecocokan strategis di antara sasaran-sasaran dan kemampuan perusahaan dan peluang-peluang pemasarannya yang harus berubah.
Langkah-langkah dalam kegiatan perencanaan strategis adalah sebagai berikut[1]:
1.             Menetapkan Misi
Menetapkan misi dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Dalam suatu misi terdapat tujuan spesifik yang akan dicapai secara keseluruhan. Suatu misi disusun untuk menggambarkan tujuan sebuah organisasi atau perusahaan dalam jangka panjang. Dalam menetapkan suatu misi perlu diperhatikan secara benar faktor-faktornya, terutama keadaan lingkungan yang kerap berubah-ubah. Kerja sama semua tim akan mendukung berjalannya suatu misi. Penetapan suatu misi dapat didasarkan kepada produk atau pasar.
Dalam menetapkan suatu misi sebaiknya dilakukan jangka terlalu sempit dan juga jangan terlalu luas. Pernyataan misi sebagainya memiliki ciri tersendiri, berbeda dengan perusahaan. Penetapan misi harus memuat tanggung jawab moral terhadap masyarakat sebagai konsumennya nanti.
2.             Menetapkan Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Setelah menetapkan sebuah misi, langkah yang selanjutnya adalah menetapkan tujuan dan sasaran perusahaan. Tujuan yang ingin dicapai terdapat berbagai macam, yaitu setiap perusahaan dapat saja memiliki berbagai tujuan pada saat yang bersamaan asal tidak bertentangan dengan misi yang di jalankan perusahaan. Tujuan perusahaan mencerminkan ekspektasi spesifik manajemen terhadap kinerja perusahaan.
Dalam praktiknya terdapat beberapa tipe perusahaan dalam menetapkan tujuan dan sasarannya, yaitu:
a.             Profitabilitas
Tujuan perusahaan yang mengutamakan keuntangan dalam mendapatkan laba. Biasanya alat ukur yang digunakan adalah dalam prosentase tertentu.
b.             Volume pasar
Volume pasar ini seperti pangsa pasar yang harus dikuasai, peningkatan pertumbuhan penjualan, peringkat pasar, serta mampu memanfaatkan kapasitas produksi dari waktu ke waktu.
c.             Stabilitas
Yaitu, varian dalam volume penjualan baik secara tahunan atau musiman dan varian dalam profitabilitas.
d.            Tujuan nonfinansial
Berupa peningkatan citra perusahaan, perbaikan teknologi dan kualitas hidup, serta mempertahankan kendali keluarga.
3.             Merancang Portofolio Binis
Yaitu membuat rancangan terhadap bisnis yang akan dijalankan melalui pendekatan yang paling rasional. Rancangan portofolio bisnis disusun berdasarkan perhitungan dan analisis yang benar dan akurat.

B.            Pengertian Produk
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian untuk dibeli, untuk digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan. Produk yang dihasilkan dalam suatu usaha umumnya berbentuk dua macam, yaitu produk yang berwujud dan produk yang tidak berwujud[2]. Produk yang berwujud berupa barang yang dapat dilihat, dipegang dan dirasa. Sedangkan produk yang tidak berwujud berupa jasa di mana tidak dapat dilihat atau dirasa sebelum membeli.
Disini kami membahas produk yang di hasilkan dalam dunia perbankan, yaitu produk yang berbentuk jasa. Ciri-ciri produk yang berbentuk jasa yaitu:
1.             Tidak berwujud
Tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum jasa tersebut di beli atau dikonsumsi. Sehingga untuk meresakan produk tersebut harus di beli terlebih dahulu.
2.             Tidak terpisahkan
Jasa tidak terpisahkan antara penjual jasa dan pembeli jasa saling berkaitan, jasa tidak dapat dititipkan melalui orang lain.
3.             Beraneka ragam
Jasa memiliki aneka ragam bentuk artinya jasa dapat diperjualbelikan dalam berbagai bentuk atau wahana seperti tempat, waktu, atau sifat.
4.             Tidak tahan lama
Jasa diklasifikasikan tidak tahan lama, artinya jasa tidak bisa disimpan begitu jasa dibeli maka akan segera dikonsumsi.
Agar sebuah produk bisa diterima dan laku di pasaran, maka dalam menciptakan sebuah produk harus diperhatikan tingkat kualitas yang sesuai dengan keinginan nasabahnya. Produk yang memiliki kualitas tinggi artinya produk tersebut memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan produk pesaing atau sering disebut produk plus. Bagi dunia perbankan produk plus harus selalu diciptakan setiap waktu, shingga dapat menarik minat calon nasabah yang baru atau dapat mempertahankan nasabah yang sudah ada[3].


C.           Langkah-langkah Pengembangan Produk
Produk yang ditawarkan ke pasar harus memenuhi keinginan dan kebutuhan nasabahnya. Dalam rangka pengembangan produk diperlukan langka-langka tertentu, sehingga hasil pengembangann tersebut benar-benar tepat sasaran.
Langkah-langkah atau proses pengembangan produk adalah[4]:
1.             Pembangkit gagasan
Yaitu pencarian gagasan produk baru secara sistematis melalui berbagai sumber seperti sumber dari intern, pelanggan, pesaing, penyalur, pemerintah, dan sumber-sumber lainnya.
2.             Penyaringan gagasan
Bertujuan untuk memilih yang terbaik dari sejumlah gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang ada sehingga menghasilkan gagasan yang menguntungkan.
3.             Pengembangan dan pengujian konsep
Hal ini penting dilakukan terhadap hasil penyaringan gagasan. Pengujian konsep perlu dilakukkan kepada sekelompok konsumen melalui beberapa pertanyaan menyangkut konsep yang ditawarkan.
4.             Strategi pemasaran
Meliputi pengembangan mutu ukuran, model, penjualan, market share, dan laba yang diinginkan, kemudian strategi pemasaran menyangkut pula tentang harga yang layak di masyarakat.
5.             Analisis bisnis
Yaitu melakukan analisis terhadap strategi pemasaran yang akan dijalankan nantinya dengan membeli berbagai alternatif yang ada.
6.             Pengembangan produk
Merupakan kelanjutan dari proses yang sudah dilalui. Pengembangan produk dapat berupa gambar, contoh, sampai kepada uraian kata-kata.
7.             Pengujian pasar
Dalam hal ini produk yang sudah dipasarkan untuk mengetahui respons pasar dan antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin timbul. Tujuan pengujian pasar untuk menguji penerimaan pasar yang sesuangguhnya. 
8.             Komersialisasi
Merupakan tahap akhir setelah pengujian positif mendapat tanggapan pasar.

D.           Strategi Pemasaran Produk
Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan dimana strategi pemasaran merupakan suatu cara mencapai tujuan dari sebuah perusahaan.
Setiap langkah yang dilakukan dalam memformulasikan strategi pemasaran harus diorientasikan pada upaya untuk mencapai kepuasan pelanggan. Kepuasan pelanggan merupakan kunci utama dari konsep pemasaran dan strategi pemasaran. Ini berarti bahwa proses yang ditempuh oleh setiap pihak boleh jadi bermacam-macam sesuai dengan kesanggupan dan karateristik masing-masing tetapi tujuan akhirnya tetap akan bermuara pada tercapainya kepuasan konsumen atau consumer satisfaction.
1.             Segmentasi Pasar (Segmentation)
Segementasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat hommogen. Dengan kata lain, segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan kebutuhan, karateristik dengan tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran terpisah.
Segmentasi pasar dapat dikelompokkan berdasarkan:
a.             Segmentasi berdasarkan Geografik
Segmentasi berdasarkan geografik, artinya membagi pasar berdasarkan wilayah tertentu seperti jenis bangsa, profinsi, kabupaten, kecamatan, atau lainnya.
b.             Segmentasi berdasarkan Demografik
Segmentasi berdasarkan demografik maksudnya membagi pasar berdasarkan kependudukan secara umum seperti umur, jenis kelamin, ukuran keluarga, daaur hidup keluarga, pendapatan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, kebangsaan, tingkat sosial, dan lainnya.
c.             Segmentasi berdasarkan Psikografik
Segmentasi berdasarkan psikografik maksudnya membagi pasar berdasarkan kriteria yaitu kelas sosial, gaya hidup, karateristik kepribadian, atau lainnya.
d.            Segmentasi berdasarkan Perilaku
Segmentasi berdasarkan perilaku disusun berdasarkan tingkah laku atau kebiasaan masyarakat yaitu pengetahuan, sikap, kegunaan, tanngap terhadap suatu produk, atau lainnya.
2.             Target Pasar (Targetting)
Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dahulu harus melakukan segmentasi pasar, dengan cara mengelompokan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai target pasar yang akan dicapai. Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen atau pembeli yang ada di pasar.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok komsumen yang memiliki ciri-ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi bauran pemasaran (marketing mix).
Ada tiga strategi umum dalam menyeleksi pasar sasaran, yaitu:
a.             Mass-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Sama)
Pasar bisnis menggunakan dua cara untuk memasuki pasar yang sama. Pertama adalah tidak memperhatikan perbedaan setiap segmen yang ada serta mendesain produk tunggal, dan menetapkan program pemasaran yang akan melayani semua kelompok pasar atau disebut undifferentiated marketing. Strategi pemasaran massa ini memerlukan sumber daya dan kemampuan memproduksi yang besar serta kemampuan pemasaran untuk produk massa. Pendekatan kedua dalam strategi pemasaran massa, yaitu membagi produk dan program pemasaran untuk segmen yang berbeda-beda, atau disebut juga differentiated marketing.
b.             Niche-Market Strategy (Strategi Penatapan Ceruk Pasar)
Strategi ini dilakukan dengan menargetkan upaya pemasaran pada satu atau lebih segmen. Tujuan strategi ini adalah menghindari pesaing langsung yang berada di segmen yang lebih besar. Misal pendirian supermarket dengan skala kecil di wilayah perumahan penduduk/komplek.
c.             Concentrated Marketing/Growth-Market Strategy (Strategi Penetapan Sasaran yang Terkonsentrasi)
Strategi pertumbuhan pasar ini diterapkan oleh perusahaan kecil untuk menghindari konfrontasi langsung dengan perusahaan besar. Penerapan strategi ini membutuhkan departemen riset dan pengembangan yang handal dan kemampuan pemasaran untuk mengidentifikasi serta mengembangkan dan memperkenalkan keistimewaan produk baru kepada sasaran (target) pasar yang dituju.
3.             Pemposisian Produk di Pasar (Positioning)
Positioning adalah tindakan perusahaan untuk merancang produk dan pembauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen. Sehingga dengan demikian konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.
Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya.
4.             Diferensiasi
Diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar lebih menarik dan dilakukan dengan cara mengubah karakter produk. Diferensiasi memerlukan penelitian pasar yang cukup serius agar bisa benar-benar berbeda dan diperlukan juga pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun hal tersebut diperbolehkan.
Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran[5].

E.            Strategi Pemasaran Bank Syari’ah
Strategi pemasaran bank syari’ah merupakan suatu langkah-langkah yang harus  ditempuh dalam memasarkan produk atau jasa perbankan yang ditujukan pada peningkatan penjualan. Peningkatan penjualan tersebut diorientasikan pada:
1.             Produk funding (pengumpulan data)
2.      Orientasi pada pelanggan
3.      Peningkatan mutu layanan
4.      Meningkatkan fee based income.
Dengan demikian, strategi pasar merupakan hal  penting dalam pemasaran bank syari’ah. Yang dimaksud dengan strategi pasar adalah penetapan secara jelas pasar bank syari’ah sehingga menjadi kunci utama untuk menerapkan elemen-elemen strategi lainnya. Strategi pasar dapat dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek berikut:
1.      Pelanggan atau focus segmen bank syari’ah
2.      Prioritas layanan dan penentuan harga barang/jasa
3.      Preferensi territorial/wilayah pasar
4.      Saluran distribusi
5.      Image dan kondisi perusahaan (bank syari’ah)[6]
Keterampilan pelayanan dengan kualitas yang baik dapat menjadikan pengaruh terhadap pemasaran Bank syari’ah. Pelayanan yang baik dan sesuai syari’ah akan memikat para masyarakat untuk menjadi pelanggan atau nasabah di Bank Syari’ah. Yang perllu di lakukan Bank adalah dengan cara:
1.             Ucapkan salam saat mulai menyapa
2.             Tersenyum kepada nasabah
3.             Disapa dengan ramah
4.             Menyebut nama nasabah saat komunikasi
5.             mendengar dengan baik saat nasabah menyampaikan kebutuhan dan kesulitannya
6.             memberi penjelasan serta jalan keluar sesuai yang diinginkan nasabah, atau akan lebih baik jika bank memberi solusi lebih dari yang dibayangkan nasabah.
7.             Memfokuskan perhatian kepada nasabah yang dilayani
8.             Cepat, tanggap, dan akurat dalam memberikan penjelasan
9.             Ucapkan terima kasih dan kesan akhir yang manis.







[1] Kasmir, Pemasaran Bank, (Jakarta: Kencana,  2010), 67.
[2] Ibid, 122
[3] Ibid, 124
[4] Ibid, 129
[5] Story Maker Indonesia, “Strategi Pemasaran Modern”, dalam http://storymakerindonesia1.blospot.com/2014/11/strategi-pemasaran-modern.html?m=1 (24 November 2014)
[6] Muhammad, Manajemen Perbankan Syari’ah, (Yogyakarta:  UPP AMP YKPN, 2005), 97