MAKALAH
Pengumpulan Data
Di
ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
“
Metode Penelitian “
Dosen
Pembimbing :
Achmad Fageh, M.H.I.
Di
Susun Oleh :
Uswatun
Khoiroh
(201302329057)
PROGAM
STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
ISLAM LAMONGAN
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT., yang telah
memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah Sistem Informasi
Manajemen ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini
bertujuan untuk membantu para mahasiswa Universitas Islam Lamongan agar lebih
mendalami materi mata kuliah Metodologi penelitian. Dalam makalah ini, kelompok
kami menyajikan materi tentang “Pengumpulan
Data”. Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu memberikan saran dan kritikan baik
secara langsung maupun tidak langsung mengenai isi materi dan penulisannya.
Penulis berharap
makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi pada penelitian yang
berkaitan tentang keuangan syari’ah. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini
masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan hati terbuka penulis
mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang
sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.
Lamongan, 30 April 2016
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................
i
Daftar
Isi................................................................................................................. ii
BAB
I: PEMBUKAAN
A.
Latar Belakang.....................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah................................................................................
1
C.
Tujuan..................................................................................................
2
BAB
II: PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengumpulan
Data............................................................. 3
B.
Prinsip-prinsip
Pengumpulan Data...................................................... 4
C.
Teknik Pengumpulan Data...................................................................
5
D.
Tujuan Pengumpulan Data.................................................................
12
BAB
III: PENUTUP
- Kesimpulan.............................................................................................. 13
- Saran........................................................................................................ 13
DAFTAR
PUSTAKA.......................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara
yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam
menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya
dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian
(tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau
gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan
kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji
validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan
sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang
dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.
B.
Rumusan Masalah
Dalam
pembuatan makalah ini kami merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.
Apa pengertian
pengumpulan data?
2.
Bagaimana
prinsip-prinsip pengumpulan data?
3.
Apa saja teknik
pengumpulan data?
4.
Apa tujuan pengumpulan
data?
C.
Tujuan
Tujuan dalam pembuatan
makalah ini adalah:
1.
Untuk mengetahui
pengumpulan data.
2.
Untuk mengetahui
prinsip-prinsip pengumpulan data.
3.
Untuk mengetahui teknik
pengumpulan data.
4.
Untuk mengetahui
pengumpulan data.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data
dilapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan
data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan
data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak
diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Teknik
pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian,
karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan
data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling
tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah
satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang
akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam
satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu
penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan
kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji
validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan
sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau
menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai
dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang
dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan
kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses
yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pengumpulan data, dapat dimaknai juga
sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif),
atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi
yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang
diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk
maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan
oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh
sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Variabel-variabel yang
diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian.
Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional
variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang
penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan
pengukuran[1].
B.
Prinsip-prinsip Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian sebagai salah satu
bentuk kegiatan ilmiah tentunya tidak dapat dilakukan tanpa dasar, akan tetapi
perlu didasarkan pada sejumlah kaidah atau prinsip yang mendasarinya. Berikut
ini beberapa prinsip-prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pengumpulan data:
1.
Data-data
yang digali atau dikumpulkan harus berdasarkan kondisi obyektif dari lokasi
penelitian, jangan direka atau dikira-kira oleh pemikiran peneliti.
2.
Alat
pengumpul data atau instrumen penelitian harus relevan dengan tujuan
penelitian.
3.
Pihak-pihak
yang dihubungi atau disebut sampel penelitian (untuk penelitian kuantitatif)
dan subyek penelitian (untuk penelitian kualitatif) harus relevan dengan apa
yang hendak diungkap.
4.
Prinsip
kerahasiaan (confidencial), dimana nama-nama sampel atau responden penelitian
harus dijamin kerahasiaannya[2].
C.
Teknik Pengumpulan Data
1.
Angket
(kuesioner)
Metode angket merupakan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian
dikirim untuk diisi responden. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk
pengisian angket, bagian identitas
berisikan identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin,
status pribadi dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi angket. Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan
jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode
penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap
suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan
kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan,
diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat
distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya,
pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya
dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang
diajukan akan lebih tepat dan seragam[3].
Bentuk pertanyaan metode angket ada 2 yaitu:
a.
Angket
tertutup
Angket tertutup adalah
angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian
semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam
angket tersebut. Yaitu jawaban
atas pertanyaan sudah tersedia, responden tinggal memilih jawaban sesuai
pertanyaan yang dimaksud, seperti jawaban ya
atau tidak.
Kelebihan angket tertutup:
1)
Mudah
diisi karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
2)
Tidak
memakan waktu lam untuk mengisinya.
3)
Responden
dapat dengan bebas dan jujur untuk menjawabnya.
4)
Dapat
dijawab pada waktu senggang.
5)
Harapan
untuk dikembalikan cukup besar.
6)
Mudah
diolah.
Kelemahan angket tertutup:
1)
Responden
tidak dapat memberikan alternatif jawaban karena jawaban telah ditentukan.
2)
Jawaban
yang dipilih kadang tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya.
b.
Angket
terbuka
Angket terbuka adalah daftar pertanyaan yang dibuat
dengan sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang
keadaan yang dialami sendiri, Responden
menjawab pertanyaan dengan jawaban yang telah tersedia. Namun, responden masih
memberikan kebebasan untuk mencari jawaban alternatif apabila jawaban yang
tersedia tidak ada atau kurang cocok.
Kelebihan angket terbuka:
1)
Responden
diberi kebebasan untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya.
2)
Peneliti
memperoleh ragam jawaban yang mungkin sebelumnya tidak tergali.
Kelemahan angket terbuka
1)
Sulit
mengolahnya karena memiliki jawaban yang banyak.
2.
Wawancara
Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara
menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan
bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin
mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya
sedikit/ kecil.
a.
Pedoman
wawancara
1)
Wawancara
terstruktur
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat
poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden.
Peneliti telah
mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga
daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat
menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang
dapat membantu kelancaran wawancara.
2)
Wawancara
tidak terstruktur
Wawancara
ini dilaksanakan secara bebas, tetapi kebebasan ini tetap tidak terlepas dari
pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan
sebelumnya oleh pewawancara. Namun yang jelas, metode wawancara ini lebih mudah
dilakukan oleh pewawancara senior daripada digunakan pewawancara pemula. Peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya
memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden[4].
b.
Kelebihan
metode wawancara
1)
Mampu
mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika
mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan
penjelasan.
2)
Fleksibel,
pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
3)
Partisipasi
responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
c.
Kelemahan
metode wawancara
1)
Memerlukan
waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar
2)
Sangat
tergantung pada individu yang akan diwawancarai
3)
Menuntut
penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer
d.
Langkah-langkah
wawancara
1)
Menetapkan
kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2)
Menyiapkan
pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3)
Mengawali
atau membuka alur wawancara
4)
Melangsungkan
alur wawancara
5)
Mengkonfirmasikan
ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6)
Menuliskan
hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7)
Mengidentifikasi
tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
3.
Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara
sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau
gejala-gejala dalam objek penelitian. tujuan observasi adalah mendeskripsikan
setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang
terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka
yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Sebagaimana
dalam
menggunakan observasi, cara yang paling efektif
adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen
pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian
atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu
petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga
mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat.
Observasi juga diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan
secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan
dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau
berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang
diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung
adalah pengamatan yan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa
yang akan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan
diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide,
atau rangkaian foto[5].
a.
Berdasarkan
keterlibatan pengamatan, observasi dibagi dua, yaitu:
1)
Observasi
partisipasi
Di
mana pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subjek yang
diteliti atau yang sedang diamati.
2)
Observasi
tak partisipasi
Di
mana pengamat berada di luar subjek yang sedang diteliti atau diamati.
b.
Berdasarkan
cara pengamatan dibagi dua, yaitu:
1)
Observasi
terstruktur
Dengan
cara ini pengamat dalam proses pengumpulan data menggunakan pedoman pengamatan.
2)
Observasi
tidak terstruktur
Dengan
cara ini pengamat dalam proses pengumpulan data tidak menggunakan pedoman
pengamatan[6].
c.
Objek
observasi
1)
Space
: Ruang dalam aspek fisiknya
2)
Actor
: Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3)
Activity
: Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4)
Object
: Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5)
Act
: Perbuatan / Tindakan tertentu
6)
Event
: Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7)
Time
: Urutan Kegiatan
8)
Goal
: Tujuan yang ingin dicapai
9)
Feeling
: Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
d.
Kelebihan
metode observasi
1)
Pengamat
mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan,
dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku
sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan
seseorang.
2)
Dapat
memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi
secara verbal ataupun tidak.
3)
Keabsahan
alat ukur dapat diketahui secara langsung.
e.
Kelemahan
metode observasi
1)
Observasi
tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
2)
Banyak
kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut
kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
3)
Memerlukan
waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian
4.
Studi
Dokumen
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data
yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumentasi merupakan
catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan
misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan,
kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa
dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat
berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih
kridibel atau dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah pribadi kehidupan
masa kecil, sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobografi[7].
a.
Jenis dokumen
1)
Dokumen primer
Dokumen ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi
2)
Dokumen sekunder
Peristiwa dilaporkan pada orang lain
yang selanjutnya ditulis oleh orang ini. Contohnya adalah biografi.
b.
Kelebihan metode dokumen
1)
Dokumen ditulis oleh orang yang
langsung mengalami suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi
2)
Menggali teori-teori dasar dan
konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu.
c.
Kelemahan metode dokumen
1)
Sulit menilai akurasi informasi
2)
Tersedia secara selektif. Tidak
semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
3)
Tidak lengkap, Karena tujuan
penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian[8].
D.
Tujuan Pengumpulan Data
Penelitian dianggap empiris manakala pemelitian
tersebut didukung oleh data-data yang diperoleh dari lapangan (data-data
lapangan). Data-data inilah yang nantinya membedakan antara karya ilmiah non
penelitian seperti makalah, artikel dengan penelitian ilmiah. Dari situ kita
dapat memahami betapa petingnya data-data lapangan untuk disajikan dalam sebuah
penelitian ilmiah.
Untuk memperoleh pengumpulan data tersebut maka
diperlukan pengumpulan data, oleh karena itu sangatlah pengting pengumpulan
data dilakukan. Jadi pengumpulan data ini ditujukan sebagai kegiatan untuk
menggali fenomena, informasi, data lapangan, ataupun obyek penelitian sebagai
dasar empiris dalam analisis data dan penarikan kesimpulan penelitian[9].
[1] Muhtar Efendi, “Teknik
Pengumpulan Data”, dalam http://evendimuhtar.blogspot.com/2015/07/teknik-pengumpulan-data.html (11 Juli 2015)
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 2010), 268
[4] Ibid, 138.
[5] Arikunto, Prosedur
Penelitian (jakarta : Rineka
Cipta, 2006), 229
[6] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, 144.
[7] Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT RINEKA
CIPTA, 2010), 266.
[9] muhammad nawwaf F,
“Pengumpulan data”, dalam https://plus.google.com/103859423305919456976/posts/eVSQ7zx32gk (06 Juni 2016)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian
instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu
penelitian. Kesalahan menggunakan metode pengumpulan data yang tidak digunakan
semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan.
Terdapat
dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas
instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument
penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas
pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
Adapun
teknik-teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui : Angket (kuesioner),
wawancara, observasi dan studi dokumen.
B.
Saran
Dalam
pembuatan makalah ini kami menyarankan kepada mahasiswa dan akademisi lebih teliti
lagi dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Dan juga bisa membirikan saran untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar