Sabtu, 29 Oktober 2016

Teknik Pengumpulan Data (metode penelitian)



MAKALAH
Pengumpulan Data
Di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
“ Metode Penelitian “

Dosen Pembimbing :
Achmad Fageh, M.H.I.


Di Susun Oleh :

Uswatun Khoiroh
(201302329057)


PROGAM STUDI EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2016


KATA PENGANTAR

   Segala puji bagi Allah SWT., yang telah memberikan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga makalah Sistem Informasi Manajemen ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini bertujuan untuk membantu para mahasiswa Universitas Islam Lamongan agar lebih mendalami materi mata kuliah Metodologi penelitian. Dalam makalah ini, kelompok kami menyajikan materi tentang “Pengumpulan Data”. Dengan selesainya makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu memberikan saran dan kritikan baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai isi materi dan penulisannya.
Penulis berharap makalah ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi pada penelitian yang berkaitan tentang keuangan syari’ah. Namun, penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan hati terbuka penulis mengharapkan kepada para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya makalah ini.



Lamongan, 30 April 2016

Penyusun


DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................   i
Daftar Isi.................................................................................................................  ii

BAB I: PEMBUKAAN
A.           Latar Belakang..................................................................................... 1
B.            Rumusan Masalah................................................................................ 1
C.            Tujuan.................................................................................................. 2

BAB II:  PEMBAHASAN
A.           Pengertian Pengumpulan Data............................................................. 3
B.            Prinsip-prinsip Pengumpulan Data...................................................... 4
C.            Teknik Pengumpulan Data................................................................... 5
D.           Tujuan Pengumpulan Data................................................................. 12

BAB III:  PENUTUP
  1. Kesimpulan..............................................................................................  13
  2. Saran........................................................................................................  13

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 14
 


BAB I
PENDAHULUAN


A.           Latar Belakang
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Teknik dalam menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui: angket, wawancara, pengamatan, ujian (tes), dokumentasi, dan lain-lain. Peneliti dapat menggunakan salah satu atau gabungan teknik tergantung dari masalah yang dihadapi atau yang diteliti.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif.

B.            Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini kami merumuskan beberapa masalah, yaitu:
1.             Apa pengertian pengumpulan data?
2.             Bagaimana prinsip-prinsip pengumpulan data?
3.             Apa saja teknik pengumpulan data?
4.             Apa tujuan pengumpulan data?


C.           Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah:
1.             Untuk mengetahui pengumpulan data.
2.             Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengumpulan data.
3.             Untuk mengetahui teknik pengumpulan data.
4.             Untuk mengetahui pengumpulan data.


BAB II
PEMBAHASAN


A.           Pengertian Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan kegiatan mencari data dilapangan yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan penelitian. Pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk pengumpulan data. Metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam proses penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang diperlukan disini adalah teknik pengumpulan data mana yang paling tepat, sehingga benar-benar didapat data yang valid dan reliable.
Dalam suatu penelitian, langkah pengumpulan data adalah satu tahap yang sangat menentukan terhadap proses dan hasil penelitian yang akan dilaksanakan tersebut. Kesalahan dalam melaksanakan pengumpulan data dalam satu penelitian, akan berakibat langsung terhadap proses dan hasil suatu penelitian.
Kegiatan pengumpulan data pada prinsipnya merupakan kegiatan penggunaan metode dan instrumen yang telah ditentukan dan diuji validitas dan reliabilitasnya. Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian. Dalam prakteknya, pengumpulan data ada yang dilaksanakan melalui pendekatan penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dengan kondisi tersebut, pengertian pengumpulan data diartikan juga sebagai proses yang menggambarkan proses pengumpulan data yang dilaksanakan dalam penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Pengumpulan data, dapat dimaknai juga sebagai kegiatan peneliti dalam upaya mengumpulkan sejumlah data lapangan yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (untuk penelitian kualitatif), atau menguji hipotesis (untuk penelitian kuantitatif).
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian. Variabel-variabel yang diteliti terdapat pada unit analisis yang bersangkutan dalam sampel penelitian. Data yang dikumpulkan dari setiap variabel ditentukan oleh definisi operasional variabel yang bersangkutan. Definisi operasional itu menunjuk pada dua hal yang penting dalam hubungannya dengan pengumpulan data, yaitu indikator empiris dan pengukuran[1].

B.            Prinsip-prinsip Pengumpulan Data
Pengumpulan data penelitian sebagai salah satu bentuk kegiatan ilmiah tentunya tidak dapat dilakukan tanpa dasar, akan tetapi perlu didasarkan pada sejumlah kaidah atau prinsip yang mendasarinya. Berikut ini beberapa prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data:
1.             Data-data yang digali atau dikumpulkan harus berdasarkan kondisi obyektif dari lokasi penelitian, jangan direka atau dikira-kira oleh pemikiran peneliti.
2.             Alat pengumpul data atau instrumen penelitian harus relevan dengan tujuan penelitian.
3.             Pihak-pihak yang dihubungi atau disebut sampel penelitian (untuk penelitian kuantitatif) dan subyek penelitian (untuk penelitian kualitatif) harus relevan dengan apa yang hendak diungkap.
4.             Prinsip kerahasiaan (confidencial), dimana nama-nama sampel atau responden penelitian harus dijamin kerahasiaannya[2].

C.           Teknik Pengumpulan Data
1.             Angket (kuesioner)
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi responden. Bentuk umum sebuah angket terdiri dari bagian pendahuluan berisikan petunjuk pengisian angket, bagian identitas berisikan identitas responden seperti: nama, alamat, umur, pekerjaan, jenis kelamin, status pribadi dan sebagainya, kemudian baru memasuki bagian isi angket. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Responden mempunyai kebiasaan untuk memberikan jawaban atau respon sesuai dengan presepsinya. Kuesioner merupakan metode penelitian yang harus dijawab responden untuk menyatakan pandangannya terhadap suatu persoalan. Sebaiknya pertanyaan dibuat dengan bahasa sederhana yang mudah dimengerti dan kalimat-kalimat pendek dengan maksud yang jelas. Penggunaan kuesioner sebagai metode pengumpulan data terdapat beberapa keuntungan, diantaranya adalah pertanyaan yang akan diajukan pada responden dapat distandarkan, responden dapat menjawab kuesioner pada waktu luangnya, pertanyaan yang diajukan dapat dipikirkan terlebih dahulu sehingga jawabannya dapat dipercaya dibandingkan dengan jawaban secara lisan, serta pertanyaan yang diajukan akan lebih tepat dan seragam[3].
Bentuk pertanyaan metode angket ada 2 yaitu:
a.    Angket tertutup
Angket tertutup adalah angket yang dirancang sedemikian rupa untuk merekam data tentang keadaan yang dialami oleh responden sendiri, kemudian semua alternatif jawaban yang harus dijawab responden telah tertera dalam angket tersebut. Yaitu jawaban atas pertanyaan sudah tersedia, responden tinggal memilih jawaban sesuai pertanyaan yang dimaksud, seperti jawaban ya atau tidak.
Kelebihan angket tertutup:
1)   Mudah diisi karena responden tidak perlu menuliskan buah pikirannya.
2)   Tidak memakan waktu lam untuk mengisinya.
3)   Responden dapat dengan bebas dan jujur untuk menjawabnya.
4)   Dapat dijawab pada waktu senggang.
5)   Harapan untuk dikembalikan cukup besar.
6)   Mudah diolah.
Kelemahan angket tertutup:
1)   Responden tidak dapat memberikan alternatif jawaban karena jawaban telah ditentukan.
2)   Jawaban yang dipilih kadang tidak sepenuhnya sesuai dengan pendapatnya.
b.    Angket terbuka
Angket  terbuka adalah daftar pertanyaan yang dibuat dengan sepenuhnya memberikan kebebasan kepada responden untuk menjawab tentang keadaan yang dialami sendiri, Responden menjawab pertanyaan dengan jawaban yang telah tersedia. Namun, responden masih memberikan kebebasan untuk mencari jawaban alternatif apabila jawaban yang tersedia tidak ada atau kurang cocok.
Kelebihan angket terbuka:
1)   Responden diberi kebebasan untuk menjawab sesuai dengan pendapatnya.
2)   Peneliti memperoleh ragam jawaban yang mungkin sebelumnya tidak tergali.
Kelemahan angket terbuka
1)   Sulit mengolahnya karena memiliki jawaban yang banyak.
2.             Wawancara
Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden, caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/ kecil.
a.    Pedoman wawancara
1)   Wawancara terstruktur
Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden. Peneliti telah mengetahui dengan pasti apa informasi yang ingin digali dari responden sehingga daftar pertanyaannya sudah dibuat secara sistematis. Peneliti juga dapat menggunakan alat bantu tape recorder, kamera photo, dan material lain yang dapat membantu kelancaran wawancara.
2)   Wawancara tidak terstruktur
Wawancara ini dilaksanakan secara bebas, tetapi kebebasan ini tetap tidak terlepas dari pokok permasalahan yang akan ditanyakan kepada responden dan telah dipersiapkan sebelumnya oleh pewawancara. Namun yang jelas, metode wawancara ini lebih mudah dilakukan oleh pewawancara senior daripada digunakan pewawancara pemula. Peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang berisi pertanyaan yang akan diajukan secara spesifik, dan hanya memuat poin-poin penting masalah yang ingin digali dari responden[4].
b.    Kelebihan metode wawancara
1)   Mampu mendeteksi kadar pengertian subjek terhadap pertanyaan yang diajukan. Jika mereka tidak mengerti bisa diantisipasi oleh interviewer dengan memberikan penjelasan.
2)   Fleksibel, pelaksanaanya dapat disesuaikan dengan masing-masing individu.
3)   Partisipasi responden lebih tinggi dibandingkan teknik kuesioner.
c.    Kelemahan metode wawancara
1)   Memerlukan waktu, tenaga, dan biaya yang lebih besar
2)   Sangat tergantung pada individu yang akan diwawancarai
3)   Menuntut penguasaan keterampilan bahasa yang baik dari interviewer
d.   Langkah-langkah wawancara
1)   Menetapkan kepada siapa wawancara itu akan dilakukan
2)   Menyiapkan pokok-pokok masalah yang akan menjadi bahan pembicaraan
3)   Mengawali atau membuka alur wawancara
4)   Melangsungkan alur wawancara
5)   Mengkonfirmasikan ikhtisar hasil wawancara dan mengakhirinya
6)   Menuliskan hasil wawancara ke dalam catatan lapangan
7)   Mengidentifikasi tindak lanjut hasil wawancara yang telah diperoleh.
3.             Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian. tujuan observasi adalah mendeskripsikan setting yang dipelajari, aktivitas-aktivitas yang berlangsung, orang-orang yang terlibat dalam aktivitas, dan makna kejadian di lihat dari perpektif mereka yang terlihat dalam kejadian yang diamati tersebut. Sebagaimana dalam menggunakan observasi, cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen pertimbangan kemudian format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan. Dari peneliti berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian kepada skala bertingkat.
Observasi juga diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan yang dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa, sehingga observasi berada bersama objek yang diselidiki, disebut observasi langsung. Sedangkan observasi tidak langsung adalah pengamatan yan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan dilakukan tidak pada saat berlangsungnya suatu peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangkaian foto[5].
a.    Berdasarkan keterlibatan pengamatan, observasi dibagi dua, yaitu:
1)   Observasi partisipasi
Di mana pengamat ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan subjek yang diteliti atau yang sedang diamati.
2)   Observasi tak partisipasi
Di mana pengamat berada di luar subjek yang sedang diteliti atau diamati.
b.    Berdasarkan cara pengamatan dibagi dua, yaitu:
1)   Observasi terstruktur
Dengan cara ini pengamat dalam proses pengumpulan data menggunakan pedoman pengamatan.
2)   Observasi tidak terstruktur
Dengan cara ini pengamat dalam proses pengumpulan data tidak menggunakan pedoman pengamatan[6].
c.    Objek observasi
1)   Space : Ruang dalam aspek fisiknya
2)   Actor : Orang yang terlibat dalam situasi sosial
3)   Activity : Seperangkat kegiatan yang dilakukan orang
4)   Object : Benda-benda yang terdapat di tempat itu
5)   Act : Perbuatan / Tindakan tertentu
6)   Event : Rangkaian aktivitas yang dikerjakan orang-orang
7)   Time : Urutan Kegiatan
8)   Goal : Tujuan yang ingin dicapai
9)   Feeling : Emosi yang dirasakan dan diekspresikan orang-orang
d.   Kelebihan metode observasi
1)   Pengamat mempunyai kemungkinan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau sewaktu perilaku sedang terjadi sehingga pengamat tidak menggantungkan data-data dari ingatan seseorang.
2)   Dapat memperoleh data dari subjek secara langsung, baik yang dapat berkomunikasi secara verbal ataupun tidak.
3)   Keabsahan alat ukur dapat diketahui secara langsung.
e.    Kelemahan metode observasi
1)   Observasi tergantung pada kemampuan pengamatan dan mengingat.
2)   Banyak kejadian dan keadaan objek yang sulit diobservasi, terutama yang menyangkut kehidupan peribadi yang sangat rahasia.
3)   Memerlukan waktu yang relatif lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap satu kejadian
4.             Studi Dokumen
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan kepada subjek penelitian. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto, gambar hidup, sketsa dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara, akan lebih kridibel atau dapat dipercaya kalau di dukung oleh sejarah pribadi kehidupan masa kecil, sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobografi[7].
a.    Jenis dokumen
1)   Dokumen primer
Dokumen ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi
2)   Dokumen sekunder
Peristiwa dilaporkan pada orang lain yang selanjutnya ditulis oleh orang ini. Contohnya adalah biografi.
b.    Kelebihan metode dokumen
1)   Dokumen ditulis oleh orang yang langsung mengalami suatu peristiwa. Sebagai contoh adalah autobiografi
2)   Menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah ditemukan oleh para peneliti terdahulu.
c.    Kelemahan metode dokumen
1)   Sulit menilai akurasi informasi
2)   Tersedia secara selektif. Tidak semua dokumen dipelihara untuk dapat dibaca ulang oleh orang lain.
3)   Tidak lengkap, Karena tujuan penulisan dokumen berbeda dengan tujuan penelitian[8].

D.           Tujuan Pengumpulan Data
Penelitian dianggap empiris manakala pemelitian tersebut didukung oleh data-data yang diperoleh dari lapangan (data-data lapangan). Data-data inilah yang nantinya membedakan antara karya ilmiah non penelitian seperti makalah, artikel dengan penelitian ilmiah. Dari situ kita dapat memahami betapa petingnya data-data lapangan untuk disajikan dalam sebuah penelitian ilmiah.
Untuk memperoleh pengumpulan data tersebut maka diperlukan pengumpulan data, oleh karena itu sangatlah pengting pengumpulan data dilakukan. Jadi pengumpulan data ini ditujukan sebagai kegiatan untuk menggali fenomena, informasi, data lapangan, ataupun obyek penelitian sebagai dasar empiris dalam analisis data dan penarikan kesimpulan penelitian[9].



[1] Muhtar Efendi, “Teknik Pengumpulan Data”, dalam http://evendimuhtar.blogspot.com/2015/07/teknik-pengumpulan-data.html (11 Juli 2015)
[2] Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2010), 268
[3] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Prenada Media Group, 2011), 133.
[4] Ibid, 138.
[5] Arikunto, Prosedur Penelitian (jakarta : Rineka Cipta, 2006), 229
[6] Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, 144.
[7] Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 2010), 266.
[8] Puguh Suharso, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Bisnis, (Jakarta: PT Indeks, 2009), 104.
 

BAB III
PENUTUP


A.           Kesimpulan
Teknik atau metode pengumpulan data adalah bagian instrumen pengumpulan data yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu penelitian. Kesalahan menggunakan metode pengumpulan data yang tidak digunakan semestinya, berakibat fatal terhadap hasil-hasil penelitian yang dilakukan.
Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrument penelitian berkenaan dengan validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Adapun teknik-teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui : Angket (kuesioner), wawancara, observasi dan studi dokumen.

B.            Saran 
Dalam pembuatan makalah ini kami menyarankan kepada mahasiswa dan akademisi lebih teliti lagi dalam mengumpulkan data untuk penelitian. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Dan juga bisa membirikan saran untuk perbaikan makalah selanjutnya.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar